Lampu Marhaban Ya Ramadhan
TSYpGUCpTSC0BSAiGUO8TSY9Td==

Buku Moderasi Beragama; Pengembangan dan Implementasinya dalam Pendidikan Pesantren

Buku Moderasi Beragama Guru madrasah.com - Abad ke-18 sampai abad ke-20 bisa dikatakan sebagai abad kegelapan bagi masyarakat Islam. Mereka terasingkan dari peradaban umat manusia yang dikuasai oleh bangsa-bangsa Eropa. Hampir semua kawasan dunia yang dihuni oleh mayoritas masy…

Buku Moderasi Beragama; Pengembangan dan Implementasinya dalam Pendidikan Pesantren
Buku Moderasi Beragama

Guru
madrasah.com
- Abad ke-18 sampai abad ke-20 bisa dikatakan sebagai abad kegelapan bagi masyarakat Islam. Mereka terasingkan dari peradaban umat manusia yang dikuasai oleh bangsa-bangsa Eropa. Hampir semua kawasan dunia yang dihuni oleh mayoritas masyarakat Islam dikuasai secara politik oleh bangsa Eropa. Dari kawasan Arab, Afrika, hingga Asia dan Asia Tenggara, termasuk Indonesia di bawah kolonialisme Belanda.


Terasingnya masyarakat Islam dari peradaban umat manusia terutama dalam arena politik itulah secara langsung menjadi pemicu munculnya gerakan Islamisme dalam masyarakat Islam. Awalnya, gerakan Islamisme bergerak untuk melawan sistem pemerintahan kolonialisme di bagian dunia yang dihuni oleh mayoritas muslim. Gerakan Islamisme menjadi garis terdepan dalam menumbangkan hegomoni politik para kolonialis.

Sebelum Indonesia merdeka, gerakan Islamisme di Indonesia pada umumnya digerakkan oleh para kyai beserta segenap santrinya. Islamisme pada era ini bertujuan untuk mengeluarkan umat manusia dari sistem politik kolonialisme. Mereka menyuarakan bahwa tidak ada satu manusia pun yang berhak memperbudak dan menjajah manusia lainnya. Atas dasar pergerakan Islamisme yang dikomandoi oleh para kyai beserta segenap tokoh intelektual lainnya, bangsa dan negara Indonesia berhasil keluar dari sistem kolonialisme. Melalui gerakan Islamisme itu juga bangsa Indonesia berhasil mendeklarasikan kemerdekaannya dengan tempo yang sesingkat-singkatnya.

Islamisme para kyai dan segenap santrinya telah berhasil menghiasi perjalanan sejarah kemerdekaan bangsa dan negara kesatuan republik Indonesia. Melalui perjuangan tulus para kyai tersebut mengantarkan mereka dikenang sebgai pahlawan negara oleh cucu-cicit bangsa Indonesia hingga hari ini. Setelah Indonesia merdeka, para kyai tidak lagi menjadi pemberontak negeri ini. Melainkan, mereka mengambil andil dalam merumuskan, menyusun dan membangun keutuhan dan kesatuan bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan kesepakan dan nilai-nilai luhur bangsa. Sejak itulah kehadiran kyai, santri, beserta segenap lembaga pesantren menjadi nara hubung, penengah, dan pendamai ketika terjadi perselisihan antar elemen bangsa.

Setelah sekian tahun bangsa Indonesia merdeka, tidak terelakkan regenerasi terus berlanjut. Zaman terus berlanjut, generasi terus berganti, pertukaran kebudayaan tidak terhindarkan, hingga beberapa tahun kepentingan politik antar anak bangsa memicu mudahnya masuk ideologi-ideologi transnasional yang mengancam eksistensi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sehingga, hari ini tidak lagi para kyai dan pesantren menggilas duri-duri kolonialisme dalam bentuk fisik, melainkan, segenap pesantren harus menggilas duriduri ideologi transnasional yang akan menusuk jantung dan ideologi Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Hiporia 21 tahun terakhir pasca Reformasi yang berlebihan telah memudahkan ideologi transnasional sangat mudah masuk di kalangan anak-anak negeri. Ideologi transnasional sudah terlanjur menusuk jantung generasi bangsa ini terutama di lingkungan pesantren. Cepat menyadari hal itu, segenap pesantren di tanah air berjibaku untuk meleburkan duri-duri ideologi transnasional yang akan merusak keutuhan bangsa dan persatuan antar anak-anak negeri. Salah satu setrategi ampuh pesantren dalam mewujudkan hormonitas antar umat beragama di negeri tercinta ini adalah melalui moderasi beragama.

Penguatan dan pengembangan moderasi beragama dalam kelembagaan Pesantren sebagaimana dalam UU nomor 18 Tahun 2019 diorientasikan pada upaya pengimplementasian nilai-nilai keislaman yang rahmatan lil’alamiin dalam bingkai kebangsaan yang diikat oleh semboyan Bhinneka Tunggal Ika. Pengimplementasian nilai-nilai moderasi beragama di pesantren tersebut secara komprehensif mampu diinternalisasikan dalam fungsinya sebagai sarana pendidikan, dakwah, dan pemberdayaan masyarakat, yang mana bertujuan untuk membentuk pemahaman agama dan keberagamaan yang moderat dan cinta tanah air serta membentuk perilaku yang mendorong terciptanya kerukunan hidup beragama (pasal 3,huruf b).

Tulisan yang dihadapan pembaca ini menyuguhkan aktifitas dan kontribusi positif pesantren dalam pengembangan dan pengimplementasian moderasi beragama di Indonesia. Buku ini menjadi jendela bagi segenap pembaca untuk berdiskusi tentang kegiatan pesantren dalam mewujudkan moderasi beragama dan mengawal kesatuan antar umat beragama, keterpaduan anta sesama anak bangsa, dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Download Buku Moderasi Beragama; Pengembangan dan Implementasinya dalam Pendidikan Pesantren

Selengkapnya mengenai Buku Moderasi Beragama; Pengembangan dan Implementasinya dalam Pendidikan Pesantren ini bisa anda unduh melalui link berikut ini.


Demikian postingan kami mengenai Buku Moderasi Beragama; Pengembangan dan Implementasinya dalam Pendidikan Pesantren. Semoga bermanfaat..

0Comments

Artikel Terkini

© Copyright - Guru Madrasah - All Rights Reserved - Made with
Added Successfully

Type above and press Enter to search.