Lampu Marhaban Ya Ramadhan
TSYpGUCpTSC0BSAiGUO8TSY9Td==

Pembelajaran Berdiferensiasi: Ciri-ciri, Manfaat dan Tantangannya

Pembelajaran Berdiferensiasi (dok:freepik.com) Guru madrasah.com - Kurikulum Merdeka adalah sebuah pendekatan baru dalam dunia pendidikan di Indonesia yang bertujuan untuk memberikan kebebasan kepada siswa dalam menentukan jalur pendidikan mereka sendiri. Salah satu aspek penti…

Pembelajaran Berdiferensiasi
Pembelajaran Berdiferensiasi (dok:freepik.com)

Guru
madrasah.com - Kurikulum Merdeka adalah sebuah pendekatan baru dalam dunia pendidikan di Indonesia yang bertujuan untuk memberikan kebebasan kepada siswa dalam menentukan jalur pendidikan mereka sendiri. Salah satu aspek penting dalam Kurikulum Merdeka adalah pembelajaran berdiferensiasi, yang mengakui perbedaan individual siswa dan memberikan pengalaman belajar yang sesuai dengan kebutuhan dan minat mereka.

Pembelajaran berdiferensiasi adalah suatu pendekatan yang mengakui bahwa setiap siswa memiliki kebutuhan dan kemampuan yang berbeda-beda. Dalam pembelajaran berdiferensiasi, siswa diberikan pilihan-pilihan yang bervariasi dalam hal materi pembelajaran, metode pengajaran, dan penilaian. Tujuan utama dari pembelajaran berdiferensiasi adalah untuk memastikan bahwa setiap siswa dapat mencapai potensi maksimal mereka dan merasa termotivasi dalam proses belajar.

Salah satu cara untuk menerapkan pembelajaran berdiferensiasi dalam Kurikulum Merdeka adalah dengan memberikan pilihan pada siswa dalam memilih materi pembelajaran. Siswa diberikan kebebasan untuk memilih topik yang mereka minati dan ingin pelajari lebih lanjut. Misalnya, jika ada siswa yang tertarik dengan ilmu pengetahuan alam, mereka dapat memilih untuk fokus pada mata pelajaran seperti biologi, fisika, atau kimia. Sebaliknya, jika ada siswa yang tertarik dengan seni dan musik, mereka dapat memilih untuk fokus pada mata pelajaran seperti seni rupa, tari, atau musik. Dengan memberikan pilihan ini, siswa akan lebih termotivasi untuk belajar karena mereka dapat belajar sesuai minat dan kebutuhan mereka sendiri.

Selain itu, pembelajaran berdiferensiasi juga melibatkan penggunaan metode pengajaran yang bervariasi. Setiap siswa memiliki gaya belajar yang berbeda-beda, sehingga penting bagi guru untuk menggunakan berbagai metode pengajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa. Misalnya, bagi siswa yang lebih visual, guru dapat menggunakan media visual seperti video atau gambar untuk membantu pemahaman mereka. Bagi siswa yang lebih auditory, guru dapat menggunakan metode diskusi atau ceramah untuk memudahkan pemahaman mereka. Dengan menggunakan metode pengajaran yang sesuai dengan gaya belajar siswa, proses belajar akan lebih efektif dan siswa akan lebih terlibat dalam pembelajaran.

Dalam hal penilaian, penilaian juga harus dilakukan secara berbeda-beda. Setiap siswa memiliki kekuatan dan kelemahan yang berbeda dalam bidang akademik. Oleh karena itu, penilaian harus dilakukan berdasarkan kemampuan dan prestasi yang sesuai dengan kebutuhan siswa. Misalnya, jika ada siswa yang lebih baik dalam berbicara dan menulis, mereka dapat dinilai berdasarkan presentasi lisan atau tulisan. Sebaliknya, jika ada siswa yang lebih baik dalam pemecahan masalah atau keterampilan praktis, mereka dapat dinilai melalui ujian praktik atau proyek. Dengan melakukan penilaian yang berbeda-beda, siswa akan merasa dihargai dan hasil belajar mereka akan lebih akurat tergambarkan.

Ciri-ciri Pembelajaran Berdiferensiasi

Berikut adalah beberapa ciri-ciri sebuah pembalajaran yang sudah menggunakan metode berdiferensiasi:
  1. Fleksibilitas: Pembelajaran metode berdiferensiasi melibatkan fleksibilitas dalam mengajar dan menilai. Guru harus mampu menyesuaikan metode pengajaran, materi, dan penilaian sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan siswa. Fleksibilitas ini juga melibatkan penggunaan sumber daya yang beragam, termasuk bahan ajar, teknologi, dan aktivitas belajar.
  2. Pengelompokan berdasarkan kebutuhan: Metode berdiferensiasi melibatkan pengelompokan siswa berdasarkan kebutuhan mereka. Guru dapat membentuk kelompok-kelompok kecil dengan siswa yang memiliki tingkat pemahaman serupa atau mengadakan kelompok yang berbeda untuk siswa yang membutuhkan bantuan tambahan. Dengan cara ini, siswa dapat belajar dengan orang-orang sebaya mereka dan menerima dukungan yang sesuai.
  3. Penilaian formatif: Pembelajaran berdiferensiasi menggunakan penilaian formatif secara terus-menerus. Guru secara aktif memantau kemajuan siswa, memberikan umpan balik yang tepat waktu, dan mengubah strategi pengajaran jika diperlukan. Dengan penilaian formatif, siswa dapat melihat di mana mereka berada, mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan mereka, serta mengembangkan strategi belajar yang efektif.
  4. Tantangan yang sesuai: Metode berdiferensiasi memberikan tantangan yang sesuai dengan kemampuan dan minat siswa. Guru harus mampu menyesuaikan kurikulum dan aktivitas belajar agar mereka menantang siswa yang lebih mampu dan memberikan dukungan bagi siswa yang membutuhkan bantuan tambahan. Dengan cara ini, siswa merasa terpacu untuk mencapai potensi maksimal mereka.
  5. Keterlibatan aktif siswa: Pembelajaran berdiferensiasi mendorong keterlibatan aktif siswa dalam proses belajar. Guru harus menciptakan lingkungan yang kolaboratif, di mana siswa bekerja sama, berkomunikasi, dan berbagi ide. Mereka juga harus memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengemukakan pertanyaan, mengajukan pendapat, dan berpartisipasi dalam pengambilan keputusan terkait pembelajaran.

Manfaat Pembelajaran Berdiferensiasi

Manfaat pembelajaran berdiferensiasi mencakup tiga hal berikut:

1. Pertumbuhan yang Merata untuk Semua Siswa

Manfaat pembelajaran berdiferensiasi yang pertama adalah untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan yang merata bagi semua siswa. Oleh karena itu, setiap guru diharapkan mampu memotivasi dan mendukung siswa untuk mencapai potensi belajar yang maksimal secara individual.

2. Pembelajaran yang Menyenangkan

Manfaat pembelajaran berdiferensiasi yang kedua adalah untuk menciptakan pembelajaran yang menyenangkan bagi para siswa. Dengan mengadopsi beragam strategi atau metode pembelajaran yang sesuai dengan gaya belajar siswa, maka pembelajaran tersebut tentunya akan terasa lebih menyenangkan dan lebih mudah untuk diterima para siswa.

3. Pembelajaran yang Dipersonalisasi

Manfaat pembelajaran berdiferensiasi yang ketiga adalah untuk menciptakan pembelajaran yang dipersonalisasi. Artinya, pembelajaran akan berpusat dan terfokus pada kebutuhan masing-masing siswa di mana guru mengembangkan materi pelajaran berdasarkan pengetahuan, preferensi belajar, dan minat mereka.

Metode Pembelajaran Berdiferensiasi

Berikut ini merupakan beberapa metode pembelajaran berdiferensiasi yang dapat diterapkan oleh guru di sekolah:

1. Diferensiasi Konten

Diferensiasi konten mengacu pada isi atau materi pelajaran itu sendiri. Diferensiasi konten dapat dilakukan berdasarkan tingkat pemahaman siswa mengenai materi tersebut, yaitu apakah siswa belum paham, paham secara parsial, atau sudah paham dengan baik.

2. Diferensiasi Proses

Diferensiasi proses dapat dilakukan dengan membedakan cara guru menyampaikan materi atau memberikan instruksi kepada setiap siswa. Diferensiasi proses ini bisa dilakukan dengan mengacu pada gaya belajar masing-masing siswa, misal gaya belajar visual, auditori, atau kinestetik. Selain itu, guru juga bisa memberikan variasi melalui adanya pembelajaran secara individual maupun kerja kelompok.

3. Diferensiasi Produk

Diferensiasi produk dapat dilakukan dengan membedakan produk atau hasil pembelajaran yang perlu dilakukan siswa untuk mengukur tingkat penguasaan mereka terhadap materi serta memperoleh nilai. Misalnya, siswa diminta untuk menunjukkan pemahaman mereka dengan mengerjakan ujian tertentu atau melakukan presentasi di depan kelas.

4. Diferensiasi Lingkungan Belajar

Diferensiasi lingkungan belajar dapat dilakukan dengan memberikan variasi atau perbedaan suasana tempat belajar. Misalnya, mengajak siswa untuk belajar di perpustakaan atau di taman sekolah. Selain itu, guru juga bisa mengajak siswa untuk melakukan kunjungan lapangan, misalnya ke kebun raya untuk melakukan observasi atau penelitian.

Tantangan Pembelajaran Berdiferensiasi

Penerapan pembelajaran berdiferensiasi membawa sejumlah tantangan yang perlu dihadapi, di antaranya yaitu:

1. Keterbatasan Waktu

Meskipun pembelajaran berdiferensiasi dapat menjadi pendekatan pembelajaran yang menarik, namun pada kenyataannya, guru memiliki keterbatasan waktu sehingga tidak dapat memberikan perhatian penuh kepada setiap siswa secara individu. Oleh karena itu, sulit bagi guru untuk memeriksa tingkat pemahaman dan preferensi belajar masing-masing siswa secara mendetail, terlebih jika jumlah siswa di dalam kelas cenderung banyak.

2. Tekanan yang Tinggi

Penerapan pembelajaran berdiferensiasi melibatkan banyak tahapan, termasuk evaluasi awal, perencanaan konten, metode pengajaran, serta penilaian berkelanjutan. Hal ini bisa menjadi tantangan yang memberikan tekanan tinggi bagi para guru.

3. Biaya yang Tinggi

Untuk mendukung pembelajaran berdiferensiasi, sekolah memerlukan akses ke berbagai sumber daya serta materi pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan setiap siswa. Selain itu, sekolah juga harus menyediakan tenaga pengajar yang tidak sedikit apabila jumlah murid di sekolah cenderung banyak. Hal ini tentunya membutuhkan biaya yang tinggi dan tidak semua sekolah sanggup untuk memenuhi hal ini.

Langkah Penerapan Pembelajaran Berdiferensiasi

Meskipun penuh tantangan, bukan berarti pembelajaran berdiferensiasi tidak dapat diterapkan sama sekali. Untuk menerapkan pembelajaran berdiferensiasi, guru dan sekolah dapat melakukan langkah-langkah berikut ini:

Sebelum menerapkan pembelajaran berdiferensiasi, guru perlu memiliki pemahaman yang mendalam mengenai kebutuhan belajar siswa di sekolahnya dengan melakukan pemetaan berdasarkan tiga aspek, yaitu kemauan belajar, minat belajar, dan profil belajar siswa. Hal ini bisa dilakukan melalui wawancara, observasi, atau survey.

Kemudian, guru bisa mengembangkan desain dan strategi pembelajaran yang berbeda, serta mencari sumber daya tambahan yang sesuai dengan hasil survey kebutuhan siswa. Dalam melakukan hal ini guru bisa berkolaborasi dengan guru lainnya, kepala sekolah, maupun staf dan administrator sekolah.
Selanjutnya, guru bisa menawarkan pilihan strategi, materi, dan metode pembelajaran kepada siswa di kelas.

Terakhir, guru bisa melakukan evaluasi rutin mengenai penerapan pembelajaran berdiferensiasi yang telah dilakukan. Guru juga bisa meminta feedback dari para siswa maupun orang tua siswa mengenai strategi pembelajaran tersebut.

Pembelajaran berdiferensiasi juga bisa diterapkan melalui Learning Management System seperti Jelajah Ilmu. Strategi pembelajaran yang efektif tidak hanya bisa dilakukan melalui pembelajaran offline di dalam kelas, tapi juga melalui pembelajaran online melalui LMS. Jelajah Ilmu dapat menjadi LMS terbaik dan terlengkap yang bisa digunakan oleh guru dan siswa untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar.

Dengan menggunakan Jelajah Ilmu, guru bisa memberikan materi ajar, memberikan tugas, berdiskusi dengan para siswa, hingga melakukan penilaian secara online langsung dari platform yang sama. Pembelajaran pun menjadi lebih praktis dan efisien karena dapat dilakukan dari mana saja tanpa perlu bertatap muka. 

Guru juga bisa menyampaikan laporan belajar siswa kepada orang tua melalui LMS ini, sehingga guru dan orang tua dapat bersama-sama mengevaluasi strategi belajar yang telah dilakukan selama masa pembelajaran.

0Comments

Artikel Terkini

© Copyright - Guru Madrasah - All Rights Reserved - Made with
Added Successfully

Type above and press Enter to search.