Lampu Marhaban Ya Ramadhan
TSYpGUCpTSC0BSAiGUO8TSY9Td==

Buku Guru dan Siswa Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Kurikulum 2013

Buku ini merupakan buku yang dipersiapkan Pemerintah dalam rangka implementasi Kurikulum 2013. Buku guru ini disusun dan ditelaah oleh berbagai pihak di bawah koordinasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dan dipergunakan dalam tahap awal penerapan Kurikulum 2013. Buku ini m…

Buku Guru dan Siswa Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Kurikulum 2013
Buku ini merupakan buku yang dipersiapkan Pemerintah dalam rangka implementasi Kurikulum 2013. Buku guru ini disusun dan ditelaah oleh berbagai pihak di bawah koordinasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dan dipergunakan dalam tahap awal penerapan Kurikulum 2013. Buku ini merupakan “dokumen hidup” yang senantiasa diperbaiki, diperbaharui, dan dimutakhirkan sesuai dengan dinamika kebutuhan dan perubahan zaman. Masukan dari berbagai kalangan yang dialamatkan kepada penulis dan laman http://buku.kemdikbud.go.id atau melalui email buku@kemdikbud.go.id diharapkan dapat meningkatkan kualitas buku ini.

Buku teks mata pelajaran Bahasa Indonesia ditulis dengan tujuan agar para siswa memiliki kompetensi berbahasa Indonesia untuk berbagai keperluan sebagai kegiatan sosial. Kegiatan yang dirancang dalam buku diharapkan dapat membantu siswa mengembangkan kompetensi berbahasa yang dibutuhkan dalam kehidupan yang sesungguhnya.

Konsep utama pengembangan buku teks adalah berbasis-genre. Genre dimaknai sebagai kegiatan sosial yang memiliki jenis yang berbeda sesuai dengan tujuan kegiatan sosial dan tujuan komunikatifnya. Masing-masing jenis genre memiliki kekhasan cara pengungkapan (struktur retorika teks) dan kekhasan unsur kebahasaan. Inilah cara pandang baru tentang bahasa. Jika Kurikulum 2006 menekankan pendekatan komunikatif, Kurikulum 2013 justru menajamkan efek komunikasi dan dampak fungsi sosialnya. Pada Kurikulum 2006 siswa diajarkan menulis surat dengan format standar yang tidak menekankan isi surat. Pada Kurikulum 2013, surat yang ditulis siswa harus berdampak sosial, seperti mampu menunjukkan kepribadian dalam surat lamaran kerja dan atau surat untuk meyakinkan orang lain. Bahasa dan isi menjadi dua hal yang saling menunjang. Ini sejalan dengan perkembangan teori pengajaran bahasa di Eropa dan Amerika, yaitu Content Language Integrated Learning (CLIL). CLIL menonjolkan empat unsur penting sebagai penajaman pengertian kompetensi berbahasa, yaitu isi (content), bahasa/komunikasi (communication), kognisi (cognition), dan budaya (culture).

Setiap bab dalam buku ini dikembangkan dengan mengacu kepada konsep teoretik yang mendasari Kurikulum 2013, yaitu pembelajaran berbasis genre dan CLIL (content language integrated learning). Silabus buku teks dikembangkan berdasarkan pengembangan silabus berbasis genre dan pedagogi genre. Setiap bab buku teks ini mencakup tiga hal, yaitu penjelasan tentang teks (tujuan, struktur retorika, kebahasaan) dan lokasi sosial, model teks dan telaah model teks, serta latihan dan tugas, termasuk tugas pengembangan kompetensi.

Buku teks Bahasa Indonesia terdiri atas Buku Guru dan Buku Siswa. Buku Siswa berisi penjabaran Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar (KI dan KD) untuk dipelajari siswa. Buku Guru berisi panduan pembelajaran bahasa Indonesia secara umum dan teknik menggunakan buku siswa.

Pengembangan kurikulum, termasuk Bahasa Indonesia, merupakan konsekuensi logis dari perkembangan kehidupan dan perkembangan pengetahuan tentang bahasa dan cara berbahasa yang terwujud dalam teori belajar bahasa terkini. Perkembangan teori belajar bahasa berkontribusi terhadap pemahaman hakikat bahasa, hakikat manusia belajar, dan hakikat komunikasi interkultural, sekaligus tentang manusia yang keseluruhannya saling berkaitan sehingga saling berdampak satu sama lain. Hal ini perlu dipahami agar terjadi peningkatan mutu pembelajaran Bahasa Indonesia secara berkesinambungan.

Kurikulum Bahasa Indonesia secara ajeg dikembangkan dengan mengikuti perkembangan teori tentang bahasa dan teori belajar bahasa yang sekaligus menjawab tantangan kebutuhan zaman. Pengembangan ini dimulai sejak 1984 hingga penerapan Kurikulum 2013 saat ini. Kurikulum 2013 merupakan kurikulum berbasis kompetensi yang outcomes-based curriculum. Oleh karena itu, pengembangan kurikulum diarahkan kepada pencapaian kompetensi yang dirumuskan dari Standar Kompetensi Lulusan (SKL). Penilaian hasil belajar dan hasil kurikulum pun diukur dari pencapaian kompetensi. Keberhasilan kurikulum diartikan sebagai pencapaian kompetensi yang dirancang dalam dokumen kurikulum oleh seluruh peserta didik.

Kurikulum berbasis kompetensi memiliki delapan karakteristik, yaitu: 
  1. Isi atau konten kurikulum adalah kompetensi yang dinyatakan dalam bentuk Kompetensi Inti (KI) mata pelajaran dan dirinci lebih lanjut ke dalam Kompetensi Dasar (KD); 
  2. Kompetensi Inti (KI) merupakan gambaran secara kategorial mengenai kompetensi yang harus dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas, dan mata pelajaran; 
  3. Kompetensi Dasar (KD) merupakan kompetensi yang dipelajari peserta didik untuk suatu mata pelajaran di kelas tertentu; 
  4. penekanan kompetensi ranah sikap, keterampilan kognitif, keterampilan psikomotorik, dan pengetahuan untuk suatu satuan pendidikan dan mata pelajaran ditandai oleh banyaknya KD suatu mata pelajaran; 
  5. Kompetensi Inti menjadi unsur organisatoris kompetensi bukan konsep, generalisasi, topik atau sesuatu yang berasal dari pendekatan disciplinary–based curriculum atau content-based curriculum; 
  6. Kompetensi Dasar yang dikembangkan didasarkan pada prinsip akumulatif, saling memperkuat, dan memperkaya antarmata pelajaran; 
  7. Proses pembelajaran didasarkan pada upaya menguasai kompetensi pada tingkat yang memuaskan dengan memperhatikan karakteristik konten kompetensi pengetahuan yang bersifat tuntas. Keterampilan kognitif dan psikomotorik adalah kemampuan penguasaan konten yang dapat dilatihkan. Kompetensi sikap adalah kemampuan penguasaan konten yang lebih sulit dikembangkan dan memerlukan proses pendidikan yang tidak langsung; 
  8. Penilaian hasil belajar mencakup seluruh aspek kompetensi, bersifat formatif dan hasilnya segera diikuti dengan pembelajaran remedial untuk memastikan penguasaan kompetensi pada tingkat memuaskan.

Untuk mencapai tujuan kurikulum di atas, beban belajar mata pelajaran Bahasa Indonesia di SMP untuk KelaS VII adalah 38 jam per minggu. Jam belajar SMP adalah 40 menit. Mata pelajaran Bahasa Indonesia 6 jam belajar per minggu.

Download Buku Guru dan Siswa Bahasa Indonesia SMP MTs Kelas VII Kurikulum 2013


Selengkapnya mengenai Buku Guru dan Siswa Bahasa Indonesia SMP MTs Kelas 7 Kurikulum 2013 ini silahkan bisa anda download file pada link di bawah ini:

Buku Guru Bahasa Indonesia SMP MTs Kelas 7 Kurikulum 2013 - [DOWNLOAD]
Buku Siswa Bahasa Indonesia SMP MTs Kelas 7 Kurikulum 2013 - [DOWNLOAD]

Demikian yang bisa kami sampaikan mengenai Buku Guru dan Siswa Bahasa Indonesia SMP MTs Kelas 7 Kurikulum 2013. Semoga bermanfaat.

0Comments

Artikel Terkini

© Copyright - Guru Madrasah - All Rights Reserved - Made with
Added Successfully

Type above and press Enter to search.