Lampu Marhaban Ya Ramadhan
TSYpGUCpTSC0BSAiGUO8TSY9Td==

Keputusan Dirjen Pendis Nomor 7272 tentang Pedoman Implementasi Moderasi Beragama Pada Pendidikan Islam

Pedoman Implementasi Moderasi Beragama Pada Pendidikan Islam Pendidikan Islam memiliki peran penting dalam menjawab problematika yang terjadi di masyarakat. Selain menjadi pusat studi ilmu-ilmu keislaman, pendidikan Islam memiliki tanggung jawab untuk menjembatani munculnya ber…

Keputusan Dirjen Pendis Nomor 7272 tentang Pedoman Implementasi Moderasi Beragama Pada Pendidikan Islam
Pedoman Implementasi Moderasi Beragama Pada Pendidikan Islam
Pendidikan Islam memiliki peran penting dalam menjawab problematika yang terjadi di masyarakat. Selain menjadi pusat studi ilmu-ilmu keislaman, pendidikan Islam memiliki tanggung jawab untuk menjembatani munculnya berbagai persoalan sosial yang terjadi di masyarakat, terutama yang bersinggungan dengan nuansa paham keagamaan. 
Di tengah-tengah status sosial kemasyarakatan yang beragam latar belakang, pendidikan Islam masih dihadapkan dengan munculnya sentimental paham keagamaan yang dipicu oleh perbedaan cara pandang dalam memahami agama. Pada saat tertentu, nuansa paham keagamaan akan mengarah pada konflik horizontal yang meluas ketika institusi keagamaan tidak mampu menjembatani berbagai paham keagamaan yang terjadi, terutama pada sebagian kelompok masyarakat yang cenderung kurang,memahami realitas perbedaan dan sempit wawasan pemahaman keagamaannya.

Secara umum, terdapat alasan penting untuk menghubungkan antara pendidikan Islam dengan moderasi, yaitu terkait penguatan pemahaman tentang moderasi dan paham keagamaan dalam pendidikan Islam. Alasan penguatan pemahaman keagamaan ini memiliki hubungan yang tidak bisa dipisahkan dengan upaya untuk menanggulangi munculnya pemikiran keagamaan konservatif yang masih enggan menerima realitas keragaman dan perbedaan. Pemahaman keagamaan tersebut secara umum lebih cenderung mengarah pada upaya memunculkan identitas baru dalam mengekspresikan sikap keagamaannya yang resisten terhadap budaya dan kearifan lokal, bahkan mengarah pada sikap enggan untuk menerima dasar negara. 

Paham keagamaan tersebut memiliki keinginan militan dan kuat untuk menjadikan tafsir paham keagamaannya sebagai sistem negara yang diilhami oleh narasi ideologi seperti ideologi kebangkitan Islam dengan cita-cita untuk mendirikan sistem kepemimpinan Islam global semacam khilafah, darul Islam, maupun imamah. Konsekuensinya, sikap resisten dan keengganan tersebut kemudian menjadikan ideologi ini lebih mengarah kepada gerakan ekstrem, radikal, dan intoleran (Zada: 2002, Mubarak: 2009). Untuk itu, moderasi beragama dalam kajian ini hadir sebagai narasi penyeimbang untuk menjembatani kemunculan wacana-wacana paham keagamaan yang membawa paham radikal, ekstrem dan intoleran.

Buku ini hadir sebagai respon dan jembatan untuk meluruskan pemahaman yang sempit yang mengarah pada sikap dan ekspresi keagamaan yang konservatif. Pemahaman keagamaan yang ditawarkan melalui konsep moderasi dalam buku ini berusaha untuk mencari titik temu dari berbagai aspek keagamaan, di mana ketika dikaitkan dengan paham keislaman tidak bisa dipisahkan dari aspek teologis, syariah, dan aspek sufistik. 

Dengan kata lain, moderasi dalam hal ini memiliki peran penting dalam mengatur pola hubungan antara paham keagamaan, kemasyarakatan dan kebangsaan melalui paradigma pemahaman keagamaan yang kontekstual. Dalam konteks pemahaman seperti ini, ketika muncul pemahaman keagamaan yang tidak mau membuka diri dalam perbedaan, tentu saja akan berseberangan dengan spirit moderasi itu sendiri. Intensitas paham keagamaan ekstrem, radikal dan intoleran sangat membahayakan bagi kerukunan umat beragama, sedangkan pada tingkat yang lebih tinggi akan menggerus komitmen kebangsaan kita.

Meskipun demikian, perlu disadari bahwa persoalan paham keagamaan tersebut merupakan hal yang tidak mudah untuk dilakukan penanganan secara instan. Persoalan paham keagamaan yang menyimpang dari prinsip kemaslahatan umat (mashlahat al-ammah) ini akan efektif untuk dilakukan upaya pencegahannya dengan menghadirkan sumber referensi dan keteladanan yang lebih bijaksana. 

Menghadirkan moderasi beragama melalui pemberian materi-materi keagamaan yang luas dan mendalam merupakan strategi yang tepat. Pada saat yang sama, dalam skala kebangsaan secara umum melalui pendekatan moderasi beragama akan memberikan penguatan terhadap pemahaman keagamaan dan keindonesiaan.

Penulisan buku ini secara khusus akan menjadi rujukan bagi institusi pendidikan Islam. Berbagai materi yang dibahas dalam buku ini memiliki kedalaman dan keluasan mengenai prinsip-prinsip ajaran Islam, baik Islam sebagai doktrin agama, islam sebagai ilmu, maupun Islam sebagai realitas sosial. Beberapa materi yang terkandung di dalam buku ini dapat dijadikan referensi dan disesuaikan dalam kurikulum mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di semua jenis dan jenjang pendidikan, selanjutnya para pendidik di lingkungan institusi pendidikan Islam dapat menggali dan mengembangkan beberapa materi yang tersedia untuk dijadikan rujukan dalam kurikulum Pendidikan Agama Islam yang lebih komprehensif..

Download Keputusan Dirjen Pendis Nomor 7272 Tahun 2019 tentang Pedoman Implementasi Moderasi Beragama Pada Pendidikan Islam

Selengkapnya mengenai file Surat Keputusan Dirjen Pendis Nomor 7272 Tahun 2019 tentang Pedoman Implementasi Moderasi Beragama Pada Pendidikan Islam ini bisa anda download DISINI.

Demikian informasi mengenai Surat Keputusan Dirjen Pendis Nomor 7272 Tahun 2019 tentang Pedoman Implementasi Moderasi Beragama Pada Pendidikan Islam yang dapat kami sampaikan pada kesempatan kali ini. Semoga bermanfaat...

0Comments

Artikel Terkini

© Copyright - Guru Madrasah - All Rights Reserved - Made with
Added Successfully

Type above and press Enter to search.